Pada hari Sabtu 22 Juni 2022 tepatnya pekan ketiga di bulan Juni, program INKLUSI PKBI Sulawesi Selatan untuk kegiatan pada transpuan kembali dapat di laksanakan secara formal dan offline. kegiatan ini dilaksanakan di ruangan meeting kantor PKBI Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan pertama ini dihadiri dari beberapa unsur seperti perwakilan pihak yang terkait. diantaranya organisasi Kerukunan Waria Sulawesi Selatan (KWRSS), Kerukunan Waria Makassar (KWRM), Keluarga Pengampuh, Forum Keluarga Waria dari empat wilayah kecamatan. Kegiatan ini pula dihadiri staf Program INKLUSI PKBI Sulawesi Selatan untuk pilar waria dalam kesempatan ini Program Officer dan staf MEL.
Pada prosesnya, kegiatan di awali dengan pemeriksaan kesehatan oleh tim Klinik Cinta PKBI Sulawesi Selatan (Tim program RESPOND). Kegiatan ini bertujuan memastikan kondisi kesehatan seluruh peserta dalam kondisi baik dan siap mengikuti kegiatan dengan protokol Kesehatan Covid-19. Selanjutnya pembukaan dan penjelasan singkat maksud dan tujuan kegiatan pertemuan forum keluarga ini sampaikan oleh Sdr. Awaluddin selaku Community Advokasi untuk pilar waria program INKLUSI PKBI Sulawesi Selatan dengan dibantu oleh project officer. Kemudian dilanjutkan perkenalan oleh seluruh pihak yang hadir. Selanjutnya dipaparkan pembahasan perihal sosialisasi langkah-langkah strategi dan aktivitas program INKLUSI bagi komunitas waria baik secara organisasi, individu, keluarga, lingkungan sosial dan medorong kebijakan yang inklusif yang akan dilaksanakan kedepannya.
Selanjutnya dalam proses kegiatan ini, juga dipaparkan perihal program INKLUSI dalam pendekatan GEDSI yang disampaikan oleh project officer. Kemudian proses kegiatan dilanjutkan dengan diskusi timbal balik terkait update situasi komunitas waria saat ini. Hal yang cukup menarik dari kegiatan ini adalah Ketua KWRSS sangat antusias menghadiri kegiatan ini yang secara geografis domisili datang dari wilayah kabupaten cukup jauh dari wilayah kota Makassar. Harapan beliau dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh program INKLUSI ini dapat meningkatkan kapasitas dan kepedulian stakeholder terkait keberadaan kelompok terpinggirkan dalam hal ini komunitas waria.